Cendana (Santalum album Linn) sejak manusia di
dunia (sejak jaman Firaun) mengenal wewangian (atsiri) dan bahan pengawetan
(pembalsaman, seperti di Truyan Bali, Toraja, Mesir,China dll ) puluhan abad
yang lalu hingga kota Paris terkenal dengan produsen parfum, aroma teraphy dll.
International
Union for Conservation of Natural Resource (IUCN), 1997 sudah memasukkan
cendana jenis Santalum album Linn. ke
dalam kategori jenis yang hampir punah (vulnerable). Cendana merupakan tanaman
langka dan salah satu tanaman industri dan komoditi bagi masyarakat, karena
selain harga minyaknya mahal juga bisa digunakan sebagai obat alternatif, serta
untuk membawa orang lebih dekat dengan Tuhan. Cendana diburu secara illegal di
pelosok-pelosok hutan tropis terdalam sekalipun (hutan di Papua, Kalimantan,
Sumatera, NTT).
Cendana
(Santalum album) merupakan komoditas unggulan Provinsi NTT. Tanaman cendana
tumbuh baik pada ketinggian antara 50 – 1200 meter dpl, dengan curah hujan 1100
– 2000 mm/tahun. %. Cendana juga dapat hidup netral di tanah pasir, krikil,
bebatuan, gambut dsb.
Pertumbuhannya
yang lambat dan jangka waktu panen kayu teras yang mencapai 40-50 tahun membuat
harga kayu cendana relatif mahal. Pada umur 50 tahun, setiap batang pohon cendana
menghasilkan ata-rata 50-70 kg kayu teras. Sementara pada umur yang sama, dari
akar pohon cendana dapat dihasilkan 60 kg kayu teras. Populasi tanaman cendana
banyak ditemukan di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Belu, dan Kupang.
Cendana
adalah tumbuhan parasit pada awal kehidupannya. Kecambahnya memerlukan pohon
inang untuk mendukung pertumbuhannya, karena perakarannya sendiri tidak sanggup
mendukung kehidupannya.
Secara
morfologis tanaman cendana memiliki ciri-ciri seperti berikut pohon kecil
sampai sedang, menggugurkan daun, dapat mencapai tinggi 20 m dan diameter 40
cm, tajuk ramping atau melebar, batang bulat agak berlekuk-lekuk, akar tanpa
banir. Daun tunggal, berhadapan, agak bersilangan, bertangkai daun, gundul,
bentuk elip, tepi rata, ujung runcing tetapi kadang-kadang tumpul atau bulat. Perbuangan
terminal atau eksiler, recimus articulatus, bunga pedicel 3-5 cm, gundul, tabung
perigonium berbentuk campanulatus, panjang 3 mm dan diameter ±2 mm, memiliki 4
cuping perigonium, bentuk segi tiga, tumpul pada bagian ujung dan kedua
permukaan gundul.
Cendana
memiliki buah batu dan bulat, waktu masak daging kulit buah berwarna hitam,
mempunyai lapisan eksocarp, mesocarp berdaging, endocarp keras dengan garis
dari ujung ke pangkal. Pohon cendana mempunyai ciri-ciri arsitektur: batang
monopodial, arthotropis (mengarah ke atas), pertumbuhan kontinu. Perbuangaan di
ujung dan atau di ketiak daun. Umur masak tebang (daur) cendana adalah 50 -60
tahun.
Pada umumnya
musim berbunga mulai desember–januari . Buah masak pada maret-juli. Dalam 1 kg
terdapat 5000-8000 biji yang mengandung 60% minyak merah kehitaman yang kental.
Minyak semakin kental jika terkena sinar matahari atau dipanaskan. Selain biji,
daun juga menghasilkan minyak berwarna kuning pucat.
Cendana,
dari segi pranata adat mempunyai nilai sosial budaya yang tinggi, misalnya
orang Miomaffomemandangnya sebagai tanaman keramat yang diistilahkan dengan
“Pah in balun” (hasil sari dari alam) sehingga pemanennya dilakukan melalui
ritual adat, dan sering dimanfaatkan dalam upacara adat, yaitu untuk mengusir
rohroh jahat khususnya yang berkaitan dengan kegiatan keluarga di desa-desa.
Cendana
merupakan hasil hutan ikutan yang dapat menghasilkan minyak atsiri dengan aroma
yang spesifik. Disamping itu cendana mempunyai nilai ekonomis yang tinggi dan
memiliki cakupan pemanfaatan dalam skala nasional dan internasional.
Sejarah
membuktikan, bahwa cendana telah diperjualbelikan sejak abad ke-3. Waktu itu
banyak kapal dagang yang datang ke Pulau Timor dan Pulau Sumba, kemudian
diangkut ke pelabuhan transito di wilayah Indonesia bagian barat (Sriwijaya)
untuk selanjutnya diteruskan ke India. Hal tersebut menarik perhatian
bangsa-bangsa lain, hingga pada abad ke-15 datanglah bangsa Eropa (Portugis, Belanda)
ke Pulau Timor untuk melakukan transaksi cendana. Sejak itu perdagangan cendana
semakin marak, di Pulau Timor terdapat 12 pelabuhan yang ramai dikunjungi kapal
dagang mancanegara.
KEGUNAAN CENDANA
Nilai
ekonomi yang tinggi dari cendana dihasilkan dari kandungan minyak (santalo)
dalam kayu yang beraroma wangi yang khas. Minyak cendana dihasilkan dari hasil
penyulingan kayu, dan digunakan sebagai bahan obat-obatan dan bahan minyak
wangi (parfum). Kayunya dipergunakan sebagai bahan industri kerajinan seperti
ukir-ukiran, patung, kipas, tasbih, dan lain-lain.
Minyak
cendana banyak diekspor ke Eropa, Amerika, China, Hongkong, Korea, Taiwan dan
Jepang. Sedangkan produk kerajinan dari kayu cendana banyak untuk konsumsi
dalam negeri. Kebutuhan minyak cendana dunia sekitar 200 ton per tahun.
Minyak
cendana memiliki kemampuan pengikatan dan pencampuran yang baik. Oleh karena
itu minyak cendana banyak digunakan pada industri parfum, kosmetik, dan
perlatan mandi. Minyak cendana bersifat antiseptik dan antibakteri. Beberapa
tetes minyak cendana dapat menenangkan penyakit bronkitis yang kronis. Di
china, minyak cendana dapat digunakan untuk mecegah mual, muntah, dan sakit
perut. Pemanfaatan lain pada beberapa produk pangan dan industri minuman.
Jumlah yang diperbolehkan maksimal 0,001%.
Minyak
Cendana juga digunakan sebagai obat gosok (dicampur dengan minyak kelapa).
Minyaknya mengandung santalol. Aroma minyak sangat harum, kental dan berwarna
kuning. Jika digunakan keharuman terus melekat berhari-hari, kandungan minyak
terdiri atas 90% sesquisterpen alkohol dengan komponen santalol berunsur 45-47%
alfa-santalol dan 20-30% beta-santalol. Beberapa kompponen minyak cendana kini
disintesis untuk mensubsitusi minyak aslinya seperi sandela, santaliso, kampanil sikloheksanol dan
trimetilsiklopentenil.
Kayunya (yang dipelihara
sampai berumur 20 – 40 tahun) dijadikan perhiasan, patung, kipas, kotak cerutu
dan alat rumah tangga lainnya. Kayu cendana, terutama kayu terasnya
dimanfaatkan sebagai bahan baku industri minyak cendana, patung/ukiran, kipas,
bahan kosmetik dan sebagai bahan pelengkap pada upacara ritual keagamaan.
Kayunya
digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aromaterapi, campuran parfum,
serta sangkur keris (warangka). Kayu yang baik bisa menyimpan aroma cendana
selama berabad-abad. Menurut kisah setempat, di Sri Lanka kayu ini digunakan
untuk membalsam jenazah putri-putri raja sejak abad ke-9.
Menerima jasa peningkatan kadar Santalol pada minyak cendana.Hubungi (0274) 4396147
ReplyDeleteTerima kasih infonya gan.
ReplyDeleteLumayan buat nambah wawasan.
Gema Parfum
Minyak wangi cendana.
----------
Kalau mau beli Tasbih Cendana dimana ya ?
ReplyDeletebagus ya Tasbih Nagasari bertuah
ReplyDeletememang benar-benar terbukti Khasiat Tasbih Galih Asem
ReplyDeleteTasbih Kayu Cendana Hitam bagus juga ya
ReplyDeleteGelang Gaharu Tarakan memang paling bagus
ReplyDeleteGelang Kokka Murah
ReplyDeletesangat bagus, suka banget
Tasbih Kayu Stigi Dewandaru nagus banget
ReplyDeleteGelang Kalimosodo terbaik
ReplyDeleteGelang Akar Bahar Hitam yang asli ya beli disini
ReplyDelete