Penginderaan jauh merupakan upaya pengambilan data
dari tempat yang sangat jauh dengan berbagai macam cara, misalnya satelit.
Satelit merupakan benda yang dibuat terbang
mengitari bumi atau semacam pesawat dengan periode revolusi dan rotasi
tertentu.
Satelit bergerak akibat adanya gaya, yaitu :
a)
Gaya
Sentripental mengakibatkan satelit bergerak menjauhi bumi;
Gaya Gravitasi mengakibatkan satelit bergerak mendekati bumi dan
mempertahankan keadaan satelit pada tempatnya yang disebut orbit.Satelit pada orbitnya |
Satelit tidak pernah jatuh ke bumi ini karena bumi adalah
bulat dan kurva. Bumi kurva sekitar 5 meter ke bawah untuk setiap 8000 meter
sepanjang cakrawala. Agar sebuah satelit berhasil mengorbit bumi, ia harus
menempuh jarak horisontal 8000 meter sebelum jatuh jarak vertikal dari 5 meter.
Karena proyektil horizontal-meluncurkan jatuh jarak vertikal dari 5 meter di
detik pertama gerak, proyektil mengorbit harus diluncurkan dengan kecepatan
horizontal 8000 m/s. Ketika diluncurkan pada kecepatan ini, proyektil akan
jatuh ke bumi dengan lintasan yang cocok dengan kelengkungan Bumi. Dengan
demikian, proyektil akan jatuh di sekitar Bumi, selalu percepatan ke arah itu
di bawah pengaruh gravitasi, namun tidak pernah bertabrakan ke dalamnya karena
bumi terus melengkung pada tingkat yang sama.
Komponen satelit
Bagaimana satelit
diluncurkan
Jika satelit diluncurkan pada 17.000 mph, momentum ke depan akan
menyeimbangkan gravitasi, dan itu akan mengelilingi Bumi. Di sisi lain, jika
satelit ini diluncurkan lebih cepat dari 23.500 mph, itu akan meninggalkan
tarikan gravitasi Bumi.
Jenis orbit yang paling umum adalah :
a)
LEO (Low Earth Orbit) ditempatkan sekitar 161- 483 km dari
permukaan bumi. Karena sifatnya yang terlalu dekat dengan permukaan bumi
menyebabkan satelit ini akan bergerak sangat cepat untuk mencegah satelit
tersebut terlempar keluar dari lintasan orbitnya. Satelit pada orbit ini akan
bergerak sekitar 28163 km/jam. Satelit pada orbit ini dapat menyelesaikan satu
putaran mengeliling bumi antara 30 menit – 1 jam. Satelit pada low orbit hanya
dapat terlihat oleh stasiun bumi sekitar 10 menit.
b)
MEO (Medium Earth Orbit) dengan ketinggian 9656 - 19312 km
dari permukaan bumi. Pada orbit ini satelit dapat terlihat oleh stasiun bumi
lebih lama sekitar 2 jam atau lebih. Dan waktu yang diperlukan untuk
menyeleseaikan satu putaran mengitari bumi adalah 2 – 4 jam.
Untuk Orbit LEO dan MEO, umumnya merupakan Polar Orbit karena inklinasi
lintasan terhadap ekuator sangat besar.
GEO
(Geostationary Earth Orbit) mengitari bumi 24
jam dan relatif diam terhadap bumi (berputar searah rotasi bumi). Sama dengan
waktu yang dibutuhkan bumi berotasi pada sumbunya. Umumnya ditempatkan sejajar
dengan equator bumi. Karena relatif diam terhadap bumi maka spot (wilayah
radiasi sinyal) juga tidak berubah. Jarak ketinggian dari permukaan bumi
sekitar 35895 km. GEO satelit akan selalu terlihat oleh stasiun bumi dan
sinyalnya dapat mengjangkau 1/3 dari permukaan bumi. Sehingga 3 buah GEO
satelit dapat mengjangkau seluruh permukaan bumi kecuali pada wilayah kutub
Utara dan kutub Selatan.
Jenis-jenis Satelit dan kegunaannya, yaitu :
1.
Satelit Komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang
di angkasa dengan tujuan telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi
gelombang mikro. Kebanyakan satelit komunikasi menggunakan orbit geosinkron
atau orbit geostasioner, meskipun beberapa tipe terbaru menggunakan satelit
pengorbit Bumi rendah.
2.
Satelit Navigasi adalah satelit yang menggunakan
sinyal radio yang disalurkan ke penerima di permukaan tanah untuk menentukan
lokasi sebuah titik dipermukaan bumi dan letak posisi kita.
Satelit navigasi yang populer misalnya
GPS milik Amerika, Glonass milik Rusia, dan Galileo.
3.
Satelit Remote Sensing atau Satelit
Pengamat Bumi atau Satelit Observasi Bumi adalah satelit yang dirancang khusus untuk mengamati
Bumi dari orbit, seperti satelit reconnaissance tetapi ditujukan untuk
penggunaan non-militer seperti pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan
peta, mencari data dengan cara mengambil gambar (foto, scan). Beredar secara
utara-selatan.
4.
Satelit Astronomi adalah satelit yang digunakan untuk
mengamati planet, galaksi, dan objek angkasa lainnya yang jauh.
5.
Satelit mata-mata adalah satelit pengamat Bumi atau
satelit komunikasi yang digunakan untuk kepentingan militer atau mata-mata.
6.
Satelit Tenaga Surya adalah satelit yang diusulkan dibuat
di orbit Bumi tinggi yang menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro untuk
menyorotkan tenaga surya kepada antena sangat besar di Bumi yang dapat
digunakan untuk menggantikan sumber tenaga konvensional.
7.
Satelit Cuaca adalah satelit yang diguanakan untuk
mengamati cuaca dan iklim Bumi.
8.
Stasiun Angkasa adalah struktur buatan manusia yang
dirancang sebagai tempat tinggal manusia di luar angkasa (lab atau kantor di
luar angkasa).
Stasiun angkasa dirancang untuk hidup
jangka-menengah di orbit, untuk periode mingguan, bulanan, atau bahkan tahunan.
9.
Satelit Miniatur adalah satelit yang ringan dan
kecil.
Klasifikasi baru dibuat untuk
mengkategorikan satelit-satelit ini: satelit mini (500–200 kg), satelit mikro
(di bawah 200 kg), satelit nano (di bawah 10 kg).
Satelit Penginderaan Jauh memiliki resolusi atau tingkat
ketajaman, yaitu : Spatial Resolution, Temporal resolution, dan Spectral
Resolution.
1.
Spatial resolution dibagi 3, yaitu :
a. High Spatial Resolution : 0,6 – 4
m
b. Medium Spatial Resolution : 4 – 30
m
c. Low Spatial Resolution : 30 –
>1000 m, untuk melihat awan
2.
Temporal resolution dibagi 3, yaitu :
a. High Temporal Resolution : < 24
jam – 3 hari
b. Medium Temporal Resolution : 4 –
16 hari
c. Low Temporal Resolution : > 16
hari
3.
Spectral resolution dibagi 3, yaitu :
a. High Spectral Resolution : 220
bands
b. Medium Spectral Resolution : 3 –
15 bands
c. Low Spectral Resolution : < 3
bands
Macam-macam satelit Penginderaan
jauh, antara lain :
1. Satelit Landsat (Land Satelite)
Citra Landsat TM merupakan salah satu
jenis citra satelit penginderaan jauh yang dihasilkan dari sistem penginderaan
jauh pasif. Landsat memiliki 7 saluran dimana tiap saluran menggunakan panjang
gelombang tertentu. Satelit landsat merupakan satelit dengan jenis orbit
sunsynkron (mengorbit bumi dengan hampir melewati kutub), memotong arah rotasi
bumi dengan sudut inklinasi 98,2° dan
ketinggian orbitnya 705 km dari permukaan bumi. Luas liputan per scene 185km x
185km.
2. Satelit SPOT (systeme pour I’observation de la terre)
Merupakan satelit milik Perancis yang
mengusung pengindera HRV (SPOT1,2,3,4) dan HRG (SPOT5). Satelit ini mengorbit
pada ketinggian 830 km dengan sudut inklinasi 80°. Satelit SPOT memiliki keunggulan pada sistem
sensornya yang membawa dua sensor identik yang disebut HRVIR (haute resolution
visibel infrared). Masing-masing sensor dapat diatur sumbu pengamatanya kekiri
dan kekanan memotong arah lintasan satelit merekam sampai 7 bidang liputan.
3. Satelit ASTER (advanced spaceborne emission and reflecton radiometer)
Satelit yang dikembangkan negara
jepang dimana sensor yang dibawa terdiri dari VNIR, SWIR, dan TIR. Satelit ini
memiliki orbit sunshyncronus yaitu orbit satelit yang menyelaraskan pergerakan
satelit dalam orbit presisi bidang orbit dan pergerakan bumi mengelilingi
matahari, sedemikian rupa sehingga satelit tersebut akan melewati lokasi
tertentu di permukaan bumi selalu pada waktu lokal yang sama setiap harinya.
Ketinggian orbitnya 707 km dengan sudut inklinasi 98,2°.
4. Satelit QUICKBIRD
Merupakan satelit resolusi tinggi
dengan resolusi spasial 61 cm, mengorbit pada ketinggian 450 km secara sinkron
matahari, satelit ini memiliki dua sensor utama yaitu pankromatik dan
multispektral. Quickbird diluncurkan pada bulan Oktober 2001 di California, AS.
Quickbird memiliki empat saluran (band).
5. Satelit IKONOS
Ikonos adalah satelit resolusi
spasial tinggi yang diluncurkan bulan september 1999. merekam data
multispektral 4 kanal pada resolusi 4m. Ketinggian orbitnya 681 km. Citra
resolusi tinggi sangat cocok untuk analisis detil misalnya wilayah perkotaan tetapi
tidak efektif apabila digunakan untuk analisis yang bersifat regional.
6. Satelit ALOS (Advaced Land Observing Satelite)
Merupakan satelit yang diluncurkan
oleh Jepang pada tanggal 24 Januari 2006. ALOS adalah satelit pemantau
lingkungan yang busa dimanfaatkan untuk kepentingan kartografi, observasi
wilayah, pemantauan bencana alam dan survey sumberdaya alam.
7. Satelit GeoEye
GeoEye-1 merupakan Satelit pengamat
Bumi yang pembuatannya disponsori oleh Google dan National
Geospatial-Intelligence Agency (NGA) yang diluncurkan pada 6 September 2008
dari Vandenberg Air Force Base, California, AS. Satelit ini mampu memetakan
gambar dengan resolusi gambar yang sangat tinggi dan merupakan satelit
komersial dengan pencitraan gambar tertinggi yang ada di orbit bumi saat ini.
8. Satelit WorldView
Satelit WorldView-2 adalah satelit
generasi terbaru dari Digitalglobe yang diluncurkan pada tanggal 8 Oktober
2009. Citra Satelit yang dihasilkan selain memiliki resolusi spasial yang
tinggi juga memiliki resolusi spectral yang lebih lengkap dibandingkan produk
citra sebelumnya. Resolusi spasial yang dimiliki citra satelit WorldView-2 ini
lebih tinggi, yaitu : 0.46 m – 0.5 m untuk citra pankromatik dan 1,84 m untuk
citra multispektral. Citra multispektral dari WorldView-2 ini memiliki jumlah
band sebanyak 8 band, sehingga sangat memadai bagi keperluan analisis-analisis
spasial sumber daya alam dan lingkungan hidup.
9. Satelit NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration)
Satelit NOAA merupakan satelit
meterologi generasi ketiga milik Amerika Serikat. Munculnya satelit ini untuk
menggantikan generasi satelit sebelumnya, seperti seri TIROS (Television and
Infra Red Observation Sattelite, tahun 1960-1965) dan seri IOS (Infra Red
Observation Sattelite, tahun 1970-1976). Konfigurasi satelit NOAA adalah pada
ketinggian orbit 833-870 km, inklinasi sekitar 98,7° – 98,9°, mempunyai
kemampuan mengindera suatu daerah 2 x dalam 24 jam (sehari semalam).
Seri NOAA ini dilengkapi dengan 6
(enam) sensor utama, yaitu :
1. AVHRR (Advanced Very High Resolution
Radiometer),
2. TOVS (Tiros Operational Vertical
Sonde),
3. HIRS (High Resolution Infrared
Sounder (bagian dari TOVS),
4. DCS (Data Collection System),
5. SEM (Space Environment Monitor),
6. SARSAT (Search And Rescue Sattelite System).