Wednesday 23 January 2013

PEMBELAHAN SEL


           Pada dasarnya pembelahan sel dibedakan menjadi dua yaitu, pembelahan secara langsung dan pembelahan secara tidak langsung. Pembelahan sel secara langsung ditandai dengan proses pembelahan yang tidak didahului dengan pembentukan gelendong pembelahan dan penampakan kromosom atau juga pembelahan yang tidak melalui tahapan-tahapan. Pembelahan secara langsung disebut dengan amitosis. Sedangkan pembelahan sel secara tidak langsung meliputi pembelahan mitosis dan meiosis.
PEMBELAHAN MITOSIS
Pembelahan Mitosis yaitu pembelahan sel yang menghasilkan 2 buah sel anak yang identik, yang artinya sel-sel anak memiliki jumlah kromosom sebanyak yang dimiliki induknya. Terjadi pada seluruh jaringan tubuh, baik jaringan somatik (vegetatif) maupun jaringan germinatif (generatif).
Pembelahan Mitosis ini memiliki tujuan yang berbeda pada makhluk hidup bersel banyak dan makhluk hidup bersel satu. Pada makhluk hidup bersel banyak, pembelahan ini bertujuan untuk memperbesar ukuran tubuh dan mengganti sel-sel tubuh yang mengalami kerusakan. Sedangkan, pada makhluk bersel satu, pembelahan ini bertujuan untuk memperbanyak jumlah sel dan mempertahankan dari kepunahan.
Sel-sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam melakukan pembelahannya, ada sel-sel yang mampu melakukan pembelahan secara cepat, ada yang lambat dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan sama sekali setelah melewati masa pertumbuhan tertentu.
Pada sel-sel organisme multiseluler, proses pembelahan sel memiliki tahap-tahap tertentu yang disebut siklus sel. Sel-sel tubuh yang aktif melakukan pembelahan memiliki siklus sel yang lengkap. Siklus sel tersebut dibedakan menjadi dua fase (tahap) utama, yaitu interfase dan mitosis. Interfase terdiri atas 3 fase yaitu fase G (growth atau gap), fase S (synthesis), fase G2 (growth atau Gap2).
Pembelahan mitosis mengalami tahap-tahap pembelahan, yaitu :
1.      Profase
Benang-benang kromatin semakin menjadi pendek dan menebal. Terbentuklah kromosom-kromosom. Tiap kromosom lalu membelah dan memanjang dan anakan kromosom ini dinamakan kromatid. Membran inti mulai menghilang. Sentriol (bentuk seperti bintang dalam sitoplasma) juga membelah.
2.      Metafase
Pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang pembelahan (bidang equator) sehingga pada tahap inilah kromosom/kromatid mudah diamati dan dipelajari.
3.      Anafase
Kedua buah kromatid memisahkan diri dan ditarik benang gelendong yang dibentuk ditiap kutub sel  yang berlawanan. Tiap kromatid itu memiliki sifat keturunan yang sama. Mulai saat ini kromatid-kromatid berlaku sebagai kromosom baru.
4.      Telofase
Di setiap kutub sel terbentuk sel kromosom yang serupa. Benang-benang gelendong lenyap dan membran inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi menjadi dua bagian. Proses ini dinamakan sitokinesis. Pada sel hewan sitokinesis ditandai dengan melekuknya sel kedalam, sedang pada tumbuhan karena selnya berdinding, maka sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah-tengah sel.
Hasil mitosis:
1)      Satu Sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing-masing diploid.
2)      Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya

PEMBELAHAN MEIOSIS
Pembelahan meiosis yaitu pembelahan sel yang menghasilkan 4 buah sel anak dengan jumlah kromosom separuh dari yang dimiliki induknya. Pembelahan meiosis disebut juga pembelahan reduksi karena terjadinya pengurangan jumlah kromosom dalam prosesnya dari 2n menjadi n. Pada tumbuhan, pembelahan meiosis terjadi di benangsari dan putik.  Pada hewan terjadi pada alat kelamin.
Pembelahan sel ini bertujuan untuk pembentukan sel kelamin (gametogenesis) pada makhluk bersel banyak. Pada hewan dikenal adanya peristiwa meiosis dalam pembentukan gamet, yaitu pembentukan sperma disebut spermatogenesis sedangkan pembentukan ovum disebut oogenesis. Sedangkan pada tumbahan dikenal Makrosporogenesis (Megasporogenesis) dan Mikrosporogenesis.
Dalam pembelahan Meiosis terjadi dua kali pembelahan sel secara berturut-turut, tanpa diselingi adanya interfase, yaitu tahap meiosis I dan meiosis II.
Meiosis I
1.      Profase I
a)      Leptoten : Kromatin menebal membentuk kromosom.
b)      Zygoten : Kromosom yang homolog mulai berpasangan dan disebut bivalen, kedua sentriol bergerak menuju ke kutub yang berlawanan.
c)      Pakiten : Tiap kromosom menebal dan mengganda menjadi dua kromatida dengan satu sentromer.
d)     Diploten : Kromatida membesar dan memendek, bergandengan yang homolog dan menjadi rapat.
e)      Diakenesis : Ditandai dengan adanya pindah silang (crossing over) dari bagian kromosom yang telah mengalami duplikasi. Hal ini hanya terjadi pada meiosis saja, yang dapat mengakibatkan terjadinya rekombinasi gen. nucleolus dan dinding inti menghilang. Sentriol berpisah menuju kutub yang berawanan, terbentuk serat gelendong diantara dua kutub.
2.      Metafase 1
 Pada tahap ini, tetrad menempatkan dirinya pada bidang ekuator. Membran inti sudah tidak tampak lagi dan sentromer terikat oleh spindel pembelahan.
3.      Anafase I
 Pada tahap ini, spindel pembelahan memendek dan menarik belahan tetrad (diad) ke kutub sel berlawanan sehingga kromosom homolog dipisahkan. Kromosom hasil crossing over yang bergerak ke kutub sel membawa materi genetic yang berbeda.
4.      Telofase I
Kromosom yang terdiri dari dua kromatid sampai di kutub sel. Membran inti dan nukleolus muncul. Terjadi sitokinesis. Kromosom berubah menjadi benang kromatin. Benang spindel lenyap.
Pada telofase I ini sel hasil pembelahan telah memiliki setengah jumlah kromosom sel induk (haploid). Itu sebabnya Meiosis I sering disebut pembelahan reduksi karena ada pengurangan kromosom dari 2n menjadi n.
Meiosis II
1.      Profase II
Benang-benang kromatin berubah kembali menjadi kromosom yang terdiri dari 2 kromatida tidak mengalami duplikasi lagi. Nukleolus dan dinding inti menghilang. Sentriol berpisah menuju kutub yang berlawanan. Serat-serat gelendong (benang spindel) terbentuk diantara 2 kutub pembelahan.
2.      Metafase II
Kromosom yang terdiri dari dua kromatid terletak di bidang pembelahan sel/ekuator bidang ekuator menggantung pada serat gelendong melalui sentromernya.
3.      Anafase II
Kromatida berpisah dari homolognya, dan bergerak menuju ke kutub yang berlawanan.
4.      Telofase II
Kromosom sampai di kutub sel. Kromosom berubah menjadi benang-benang kromatin kembali. Nukleolus dan dinding inti terbentuk kembali. Benang spindel lenyap dan terbentuk sentrosom kembali. Terbentuk 4 sel yang haploid. 
Pada pembelahan Meiosis II tidak ada perubahan struktur kromosom, jadi semula n (haploid) pada akhir pembelahan tetap n. Oleh karena itu Meiosis II sebenarnya sama dengan Mitosis.
Hasil meiosis :
1)      Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel anakan yang masing-masing haploid (n)
2)      Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel induknya.
3)      Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel-sel generatif atau sel-sel gamet seperti sperma dan ovum (sel telur).

No comments:

Post a Comment