Tuesday 22 January 2013

KELAS AVES


ASAL MULA AVES

Filum chordata memiliki beberapa kelas yang hidup mendominasi kingdom animalia, antara lain adalah kelas aves. Aves adalah sebuah kelas yang terdapat dalam vertebrata (bertulang belakang) yang mencakup hewan-hewan unggasyang ditandai oleh adanya bulu dan adaptasi terbang lainnya.
Aves berkerabat dengan reptile, yaitu Crocodylidae, burung membentuk kelompok hewan yang disebut Archosauria. Kelas aves diduga berasal dari reptile terbang. Fosil burung purba tertua yang ditemukan adalah Archaeopteryx lithograpica. Fosil ini ditemukan di Jerman yang berusia 140 juta tahun, termasuk ke dalam masa jura.
Kata aves berasal dari bahasa Latin yang dipakai sebagai nama kelas, sedangkan Ornis dari kata Yunani dipakai dalam Ornithology yang berarti ilmu yang mempelajari burung-burung.

1.1 CIRI-CIRI UMUM
  1. Suhu tubuh tidak dipengaruhi oleh perubahan suhu/tetap disebut juga holomotermis
  2. Mempunyai sepasang sayap
  3.  Alat penglihatan, pendengarandan alat suara rendah lebih sempurna
  4. Mempunyai kemampuan melindungi anak-anaknya dan tubuhnya
  5. Bernapas dengan paru-paru dan pundi-pundi udara
  6. Badannya berbulu
  7. Mulut/paruh tidak bergigi
  8. Paruh dibentuk oleh maksila (rahang atas) dan manibula (rahang bawah)
  9. Peredaran darah tertutup dan berganda
  10. Tulang tipis dan berlubang
  11. Kulit kakinya diselubungi semacam sisik yang disebut tasometatarsus
  12. Memiliki kantong udara sebagai alat bantu pernapasan pada waktu terbang
  13. Berdarah panas
  14. Berkembangbiak dengan ovipar (bertelur)
  15. Tidak memiliki vesica cranialis, zat-zat ekskresi setengah padat


1.2 MORFOLOGI AVES

Tubuh aves dibedakan atas kepala (caput), paruh, leher, badan, sayap, tangkai dan ekor.
  • Kepala (Caput) terdapat alat-alat seperti :


-      Rostrum (paruh) yang terbentuk dari maxilla pada ruang atas dan manibula pada ruang bawah. Bagian dalam paruh dilapisi oleh lapisan yang disebut cera, sedangkan sebelah luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk.
-     Nares (lubang hidung) terdapat pada bagian lateral dari paruh bagian atas, nares interna pada sebelah dalam dan nares eksterna pada sebelah luar.
-   Organon Visus (alat penglihat) relatif besar danterletak sebelah lateral pada kepala dengan kelopak mata yang berbulu. Pada sudut medial terdapat membrane nicitan yang dapat ditarik menutup mata.
-    Porus acusticus (lubang telinga luar) terdapat di belakang dan di bawah tiap-tiap mata dan tersembunyi di bawah bulu khusus.
  • Leher (Cervix) sangat fleksibel
  • Badan (Truncus)
  • Ekor (Caudal)
  • Extremitas/membran liberi
-         Extremitas Anterior, mengalami modifikasi berupa ala (sayap) yang terlipat seperti huruf “Z” pada waktu tidak terbang, yang skeletonnya terdiri dari humerus (lengan atas), radius (tulang pengumpil), ulna (tulang hasta) dan ossa carpaila (tulang pergelangan tangan).
-       Extremitas Posterior, berupa kaki yang disesuaikan untuk hinggap dan berenang, otot daging paha kuat, sedangkan bagian bawahnya bersisik dan bercakar.  Pada kaki terdapat 4 jari, 3 didepan dan 1 dibelakang.
  • Bulu
         Bulu memiliki 3 tipe, yaitu :
-       Bulu Kontur (plumae) untuk terbang dan mengandng sebuah baling-baling (vane) yang tersebar dengan pola tertentu yang disebut pteril. Fungsi : untuk terbang.
-    Bulu Kapas (plumulae) tidak ada vane, mengandung serabut-serabut yang tidak terikat satu dengan lainnya, dan tersebar di seluruh tubuh. Fungsi : sebagai isolator.
-    Filoplumae, kecil-kecil dengan bentuk benang berakhir dengan beberapa serabut, tumbuh di sekitar pangkal bulu kontur. Fungsi : sebagai sensor. Bulu-bulu itu diganti tiap tahun, sehabis musim perkawinan. Hanya ada sebuah kelenjar yang terdapat pada kulit yaitu kelenjar uropigeal di tungging.

Bulu menurut letaknya :
-          Tetrices yang menutupi tubuh
-          Retrices yang berpangkal pada ekor, vexiliumnya simetris karena berfungsi sebagai kemudi
-          Remiges yang terdapat pada sayap
a. remiges primarie yang melekatnya secara digital pada digitidan secara metacarpal pada metacarpalia.
b. remiges secundaria yang melekatnya secara cubital pada radiol ulna.
c. remiges tertier yang terletak paling dalam Nampak sebagai kelanjutan sekunder daerah siku.
-          Paratirum yang menutupi daerah bahu
-          Ala supria, sebagai bulu kecil yang menempel pada poluk (ibu jari)

            Warna bulu dihasilkan oleh sebutir pigmen, dengan difraksi dan refleksi cahaya oleh struktur bulu. Pigmen pokok yang menimbulkan warna pada bulu adalah melanin dan karotenoid. Karoteroid sering disebut dengan lipokrom yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam methanol, eter atau karbon disulfide. Karotenoid terbagi menjadi 2 (dua) yaitu, zooeritrin (animal red) dan zoosantin (animal yellow). Pigmen eumelanin terlarut dalam asam. Butir-butir melanin beraaneka macam yaitu dari hitam sampai cokelat gelap. Feomelanin yaitu hampir tanpa warna hingga cokelat kemerahan.

            Warna hijau, biru dan violet tidak dihasilkan oleh pigmen tetapi tergantung pada struktur bulu. Meski warana bulu adalah genetis, namun dapat berubah akibat faktor internal maupun eksternal.  Burung yang dikurung dalam waktu beberapa lama juga dapat berubah warna bulunya. Hal ini dapat disebabkan oleh makanannya.  Faktor internal yang mempengaruhi adalah hormon. Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi adalah oksidasi dan gesekan/abrasi. Warna yang ditimbulkan karoten dapat memudar karena sinar matahari.

            Bulu-bulu terbentuk dari struktur tak hidup sehingga mudah kusut akibat oksidasi dan gesekan. Bulu-bulu yang telah lama akan lepass secara priodik dan digantikan oleh bulu yang baru. Pelepasan dan pergantian bulu ini disebut dengan molting. Peragantian bulu terjadi dalam waktu tertentu dalam satu periode (selama beberapa minggu).

            Umumnya burung mengalami pergantian bulu sekali dalam setahun, tetapi burung kolibri betina mengalami pergantian bulu sekali dalam dua tahun. Pergantian bulu biasanya terjadi sebelum atau sesudah perkembangbiakan. Namun ada juga yang menaglami pergantian bulu parsial karena faktor tertentu. Pergantian bulu pada burung dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain, faktor fisiologis yaitu adanya hormone tiroksin.

            FUNGSI BULU antara lain :
1)      Dapat mencegah hilangnya panas tubuh dengan menggoyang-goyangkan bulu dalam cuaca dingin.
2)      Sementara, saat cuaca panas burung mempertahankan kesejukan tubuh dengan melicinkan bulu mereka.
3)      Penutup tubuh.
4)      Bulu-bulu ekor yang besar yang digunakan untuk mengemudi dan mengerem.
5)      Memperindah tubuh.
6)      Mengangkat tubuh burung di udara.
7)      Melindungi kulit dari serangga.
8)      Menghangatkan telur pada saat mengeram.

Perkembangan embrio selama penetasan

Pada saat setelah telur dierami maka lapisan sel ketiga, mesodermis, akan berkembang menjadi tulang, darah serta organ reproduksi dan organ sekretori. Penyerapan zat makanan yang didapatkan oleh embrio ini berasal dari telur itu sendiri. Perkembangan embrio dalam telur ini dapat berlangsung karena adanya membrane ekstraembrional.
Membran ekstraembrional ada empat yaitu :
1.      Choiron : merupakan lapisan paling luar
2.      Amnion : merupakan kantong yang berisi cairan transparan yang berguna untuk memelihara embrio agardapat bergerak dengan bebas selama pertumbuhan
3.      Yolk sac (kuning telur) : merupakan membrane yang membungkus kuning telur
4.      Allantosis : membrane yang menyelimuti embrio dan berperan sebagai system sirkulasi
Pertumbuhan embrio selama dalam telur memerlukan protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, air dan oksigen sebagai bahan makanan untuk mencapai perkembangan yang normal.
Penetasan
Penetasan merupakan proses perkembangan embrio dalam telur sampai telur pecah sampai menghasilkan induvidu baru. Spesies yang menetas secara alami merupakan cara penetasan yang palingb efesien dan ekonomis. Sedangkan pada penetasan secara buatan masih tergantung pada beberapa faktor antara lain : telur tetas, mesin tetas dan tata laksana penetasan.
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dan  hasil diskusi mengenai reproduksi aves dapat di tarik kesimpulan antara lain:
1.      Sistem reproduksi pada unggas dibedakan menjadi 2 yaitu, reproduksi jantan, dan betina
2.      Proses pembuatan telur unggas yaitu:
·         ovarium dan oviduk mengalami perubahan
·         kelenjar pituitary anterior memproduksi folikel stimulating hormone (FSH)
·         folikel ovarium bertambah
·         ukuran oviduk bertambah besar
·         tingkat esterogen, plasma darah yang tinggi mulai perkembangan tulang,mendulayer merangsang protein yolk,dan pembentukan lemah hati.
·         Yolk 1 di bentuk kemudian diikuti pembentukan yolk 2
·         Ovarium mulai menghasilkan hormone esterogen,progesterone,testosterone
·         Setelah ovum di tangkap oleh fimbrian dan masuk kedalam infundibulun
·         Terjadi pertemuan dengan sel jantan kemudian di teruskan ke magnum
·         Telur menerima lapisan albumen
·         Sekresi albumen kedalam lumen
·         Bergerak ke ithmus
·         Telur tinggal di ithmus selama krg lebih 1,5jam
·         Telur bergerak ke uterus 21 jam
·         Dikeluarkan dengan ujung yang tumpul dahulu.
3.      Perkembangan embrio ada 2: perkembangan telur sebelum keluar tubuh dan di luar tubuh dan perkembangan embrio selama penetasan
4.      Penetasan ada 2 yaitu secara alami oleh induknya sendiri dengan cara di erami dan secara buatan dengan menggunakan mesin buatan.

No comments:

Post a Comment