ASAL MULA AVES
Filum chordata memiliki beberapa
kelas yang hidup mendominasi kingdom animalia, antara lain adalah kelas aves. Aves
adalah sebuah kelas yang terdapat dalam vertebrata (bertulang belakang) yang
mencakup hewan-hewan unggasyang ditandai oleh adanya bulu dan adaptasi terbang
lainnya.
Aves berkerabat dengan reptile,
yaitu Crocodylidae, burung membentuk kelompok hewan yang disebut Archosauria. Kelas
aves diduga berasal dari reptile terbang. Fosil burung purba tertua yang
ditemukan adalah Archaeopteryx lithograpica. Fosil ini ditemukan di
Jerman yang berusia 140 juta tahun, termasuk ke dalam masa jura.
Kata aves berasal dari bahasa
Latin yang dipakai sebagai nama kelas, sedangkan Ornis dari kata Yunani dipakai
dalam Ornithology yang berarti ilmu yang mempelajari burung-burung.
1.1
CIRI-CIRI UMUM
- Suhu tubuh tidak dipengaruhi oleh perubahan suhu/tetap disebut juga holomotermis
- Mempunyai sepasang sayap
- Alat penglihatan, pendengarandan alat suara rendah lebih sempurna
- Mempunyai kemampuan melindungi anak-anaknya dan tubuhnya
- Bernapas dengan paru-paru dan pundi-pundi udara
- Badannya berbulu
- Mulut/paruh tidak bergigi
- Paruh dibentuk oleh maksila (rahang atas) dan manibula (rahang bawah)
- Peredaran darah tertutup dan berganda
- Tulang tipis dan berlubang
- Kulit kakinya diselubungi semacam sisik yang disebut tasometatarsus
- Memiliki kantong udara sebagai alat bantu pernapasan pada waktu terbang
- Berdarah panas
- Berkembangbiak dengan ovipar (bertelur)
- Tidak memiliki vesica cranialis, zat-zat ekskresi setengah padat
1.2
MORFOLOGI AVES
Tubuh
aves dibedakan atas kepala (caput), paruh, leher, badan, sayap, tangkai dan
ekor.
- Kepala (Caput) terdapat alat-alat seperti :
- Rostrum
(paruh) yang terbentuk dari maxilla pada ruang atas dan manibula pada ruang
bawah. Bagian dalam paruh dilapisi oleh lapisan yang disebut cera, sedangkan
sebelah luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk.
- Nares
(lubang hidung) terdapat pada bagian lateral dari paruh bagian atas, nares
interna pada sebelah dalam dan nares eksterna pada sebelah luar.
- Organon
Visus (alat penglihat) relatif besar danterletak sebelah lateral pada kepala
dengan kelopak mata yang berbulu. Pada sudut medial terdapat membrane nicitan
yang dapat ditarik menutup mata.
- Porus
acusticus (lubang telinga luar) terdapat di belakang dan di bawah tiap-tiap
mata dan tersembunyi di bawah bulu khusus.
- Leher (Cervix) sangat fleksibel
- Badan (Truncus)
- Ekor (Caudal)
- Extremitas/membran liberi
- Extremitas
Anterior, mengalami modifikasi berupa ala (sayap) yang terlipat seperti huruf
“Z” pada waktu tidak terbang, yang skeletonnya terdiri dari humerus (lengan
atas), radius (tulang pengumpil), ulna (tulang hasta) dan ossa carpaila (tulang
pergelangan tangan).
- Extremitas
Posterior, berupa kaki yang disesuaikan untuk hinggap dan berenang, otot daging
paha kuat, sedangkan bagian bawahnya bersisik dan bercakar. Pada kaki terdapat 4 jari, 3 didepan dan 1
dibelakang.
- Bulu
Bulu memiliki 3 tipe, yaitu :
- Bulu
Kontur (plumae) untuk terbang dan mengandng sebuah baling-baling (vane) yang
tersebar dengan pola tertentu yang disebut pteril. Fungsi : untuk terbang.
- Bulu
Kapas (plumulae) tidak ada vane, mengandung serabut-serabut yang tidak terikat
satu dengan lainnya, dan tersebar di seluruh tubuh. Fungsi : sebagai isolator.
- Filoplumae,
kecil-kecil dengan bentuk benang berakhir dengan beberapa serabut, tumbuh di
sekitar pangkal bulu kontur. Fungsi : sebagai sensor. Bulu-bulu itu diganti
tiap tahun, sehabis musim perkawinan. Hanya ada sebuah kelenjar yang terdapat
pada kulit yaitu kelenjar uropigeal di tungging.
Bulu
menurut letaknya :
-
Tetrices
yang menutupi tubuh
-
Retrices
yang berpangkal pada ekor, vexiliumnya simetris karena berfungsi sebagai kemudi
-
Remiges
yang terdapat pada sayap
a. remiges
primarie yang melekatnya secara digital pada digitidan secara metacarpal pada
metacarpalia.
b. remiges
secundaria yang melekatnya secara cubital pada radiol ulna.
c. remiges
tertier yang terletak paling dalam Nampak sebagai kelanjutan sekunder daerah
siku.
-
Paratirum
yang menutupi daerah bahu
-
Ala
supria, sebagai bulu kecil yang menempel pada poluk (ibu jari)
Warna bulu dihasilkan oleh sebutir
pigmen, dengan difraksi dan refleksi cahaya oleh struktur bulu. Pigmen pokok
yang menimbulkan warna pada bulu adalah melanin dan karotenoid. Karoteroid
sering disebut dengan lipokrom yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam
methanol, eter atau karbon disulfide. Karotenoid terbagi menjadi 2 (dua) yaitu,
zooeritrin (animal red) dan zoosantin (animal yellow). Pigmen eumelanin
terlarut dalam asam. Butir-butir melanin beraaneka macam yaitu dari hitam
sampai cokelat gelap. Feomelanin yaitu hampir tanpa warna hingga cokelat
kemerahan.
Warna hijau, biru dan violet tidak
dihasilkan oleh pigmen tetapi tergantung pada struktur bulu. Meski warana bulu
adalah genetis, namun dapat berubah akibat faktor internal maupun
eksternal. Burung yang dikurung dalam
waktu beberapa lama juga dapat berubah warna bulunya. Hal ini dapat disebabkan
oleh makanannya. Faktor internal yang
mempengaruhi adalah hormon. Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi adalah
oksidasi dan gesekan/abrasi. Warna yang ditimbulkan karoten dapat memudar
karena sinar matahari.
Bulu-bulu terbentuk dari struktur
tak hidup sehingga mudah kusut akibat oksidasi dan gesekan. Bulu-bulu yang
telah lama akan lepass secara priodik dan digantikan oleh bulu yang baru.
Pelepasan dan pergantian bulu ini disebut dengan molting. Peragantian bulu terjadi dalam waktu tertentu dalam satu
periode (selama beberapa minggu).
Umumnya burung mengalami pergantian
bulu sekali dalam setahun, tetapi burung kolibri betina mengalami pergantian
bulu sekali dalam dua tahun. Pergantian bulu biasanya terjadi sebelum atau
sesudah perkembangbiakan. Namun ada juga yang menaglami pergantian bulu parsial
karena faktor tertentu. Pergantian bulu pada burung dipengaruhi oleh banyak
faktor antara lain, faktor fisiologis yaitu adanya hormone tiroksin.
FUNGSI BULU antara lain :
1)
Dapat
mencegah hilangnya panas tubuh dengan menggoyang-goyangkan bulu dalam cuaca
dingin.
2)
Sementara,
saat cuaca panas burung mempertahankan kesejukan tubuh dengan melicinkan bulu
mereka.
3)
Penutup
tubuh.
4)
Bulu-bulu
ekor yang besar yang digunakan untuk mengemudi dan mengerem.
5)
Memperindah
tubuh.
6)
Mengangkat
tubuh burung di udara.
7)
Melindungi
kulit dari serangga.
8)
Menghangatkan
telur pada saat mengeram.
Perkembangan embrio selama penetasan
Pada saat setelah telur dierami
maka lapisan sel ketiga, mesodermis, akan berkembang menjadi tulang, darah
serta organ reproduksi dan organ sekretori. Penyerapan zat makanan yang
didapatkan oleh embrio ini berasal dari telur itu sendiri. Perkembangan embrio
dalam telur ini dapat berlangsung karena adanya membrane ekstraembrional.
Membran ekstraembrional ada empat
yaitu :
1.
Choiron
: merupakan lapisan paling luar
2.
Amnion
: merupakan kantong yang berisi cairan transparan yang berguna untuk memelihara
embrio agardapat bergerak dengan bebas selama pertumbuhan
3.
Yolk
sac (kuning telur) : merupakan membrane yang membungkus kuning telur
4.
Allantosis
: membrane yang menyelimuti embrio dan berperan sebagai system sirkulasi
Pertumbuhan embrio selama dalam
telur memerlukan protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, air dan oksigen
sebagai bahan makanan untuk mencapai perkembangan yang normal.
Penetasan
Penetasan merupakan proses
perkembangan embrio dalam telur sampai telur pecah sampai menghasilkan induvidu
baru. Spesies yang menetas secara alami merupakan cara penetasan yang palingb
efesien dan ekonomis. Sedangkan pada penetasan secara buatan masih tergantung
pada beberapa faktor antara lain : telur tetas, mesin tetas dan tata laksana penetasan.
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dan hasil diskusi mengenai reproduksi aves dapat
di tarik kesimpulan antara lain:
1.
Sistem
reproduksi pada unggas dibedakan menjadi 2 yaitu, reproduksi jantan, dan betina
2.
Proses
pembuatan telur unggas yaitu:
·
ovarium
dan oviduk mengalami perubahan
·
kelenjar
pituitary anterior memproduksi folikel stimulating hormone (FSH)
·
folikel
ovarium bertambah
·
ukuran
oviduk bertambah besar
·
tingkat
esterogen, plasma darah yang tinggi mulai perkembangan tulang,mendulayer
merangsang protein yolk,dan pembentukan lemah hati.
·
Yolk
1 di bentuk kemudian diikuti pembentukan yolk 2
·
Ovarium
mulai menghasilkan hormone esterogen,progesterone,testosterone
·
Setelah
ovum di tangkap oleh fimbrian dan masuk kedalam infundibulun
·
Terjadi
pertemuan dengan sel jantan kemudian di teruskan ke magnum
·
Telur
menerima lapisan albumen
·
Sekresi
albumen kedalam lumen
·
Bergerak
ke ithmus
·
Telur
tinggal di ithmus selama krg lebih 1,5jam
·
Telur
bergerak ke uterus 21 jam
·
Dikeluarkan
dengan ujung yang tumpul dahulu.
3.
Perkembangan
embrio ada 2: perkembangan telur sebelum keluar tubuh dan di luar tubuh dan
perkembangan embrio selama penetasan
4.
Penetasan
ada 2 yaitu secara alami oleh induknya sendiri dengan cara di erami dan secara
buatan dengan menggunakan mesin buatan.
No comments:
Post a Comment